Sumber : google.com
Meramu Teknologi Informasi dan Bisnis dalam Masa Depan Generasi Muda, Hasilkan Solusi untuk Bangsa
Selalu ada semangat, percaya diri, dan energi yang luar biasa di dalam setiap karya yang dihasilkan oleh mahasiswa dan mahasiswi Game Technology Unika
10 November di Surabaya, Pertempuran Medan Area, Serangan Umum 1 Maret, Bandung Lautan Api, Palagan Ambarawa, dan Pertempuran 5 Hari di Semarang
Kombinasi Programmer, Entrepreneur, dan Teknologi Game untuk hasilkan berbagai karya bagi tanah air (Pendidikan, Pariwisata, Kebudayaan, Kesehatan, dll)
Erdhi Widyarto N, MT - Bernardinus Harnadi, MT - T. Brenda Ch, MT - Dr. Ridwan Sanjaya - Risa Farrid C, MT - FX Hendra Prasetya, MT - Yulianto Tejo P, MT
Klik http://facebook.com/GameTechUnika dan ikuti informasi-informasi terbaru di GameTech Unika Soegijapranata
Bukan hanya pemain lokal, industri game kelas dunia juga ikut menanamkan usahanya di Indonesia!
(Majalah MOP, Januari 2013)
Kegiatan bermain merupakan suatu hal yang penting bagi perkembangan pikir anak. Bermain tidak sekedar membuang waktu tetapi bermain bagi anak adalah untuk belajar. Kegiatan bermain yang dilakukan oleh anak merupakan bentuk dari rasa keingin tahuanya.
Di dalam bermain, anak menuangkan sebuah ekspresinya sesuai yang ia rasakan dan ia pikirkan. Ia juga mempraktikkan keterampilan yang ia miliki dan membentuk imajinasi yang baik.
Terkadang dalam bermain anak mengespresikan apa yang ia rasakan telah dibatasi oleh orangtuanya, seakan membuat si anak lebih kreatif di lingkungan dan sekolahnya. Dengan bermain, anak juga dapat mengembangkan kompetensi yang ia miliki.
Fungsi bermain bagi anak jika dilakukan dengan tepat dan benar, baik dilengkapi dengan alat ataupun tidak, dapat membantu perkembangan emosional pada dirinya dan sosial pada lingkup kemasyarakatan.
Pentingnya Bermain
Yang kita ketahui bersama, dunia anak adalah dunia bermain. Hampir sebagian waktunya ia habiskan untuk bermain. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Dalam bermain tingkat perkembangannya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kegiatan yang lain.
Menurut Setiawan (2002), yang mengacu pada teori Piaget, anak usia dini dapat dikatakan sebagai usia yang belum dapat dituntut untuk berpikir secara logis, yang ditandai dengan pemikiran bahwa secara kongkrit anak belum dapat memahami atau memikirkan hal-hal yang bersifat abstrak, seperti cinta dan keadilan.
Secara realisme, kecenderungannya yang kuat untuk menanggapi segala sesuatu sebagai hal yang riil atau nyata. Sedangkan secara egosentris, anak melihat segala sesuatu hanya dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mudah menerima penjelasan dari orang lain, kemudian kecenderungan untuk berpikir sederhana dan tidak mudah menerima sesuatu yang majemuk.
Mereka juga cenderung untuk berpikir bahwa semua obyek yang ada di lingkungannya memiliki kualitas kemanusiaan sebagaimana yang dimiliki anak (animisme), dan sentrasi atau kecenderungan untuk mengkonsentrasikan dirinya pada satu aspek dari suatu situasi sehingga anak usia dini dapat memiliki imajinasi yang sangat kaya dan sering dikatakan sebagai awal munculnya bibit kreativitas pada anak.
Lebih Mudah Belajar
Anak akan lebih mudah belajar sambil bermain, dimana kita ketahui bersama sudah banyak sekali game-game mendidik yang dipasarkan saat ini Seperti game Huzaifah’s Alphabets, Let’s Learn ABC, Kid’s Abacus.
Ketiganya adalah beberapa judul game edukasi yang bisa di perkenalkan oleh anak di usia dini. Cara berfikir anak cenderung lebih cepat saat di minta untuk bermain game dari pada untuk belajar dengan menggunakan buku dan pensil.
Game-game edukasi ini bisa di gunakan sebagai alternative dalam belajar si anak. Manfaatnya adalah sanggup melatih syaraf motorik si anak, melatih konsentrasi, mengenalkan konsep sebab akibat, melatih bahasa dan wawasan, serta mengenalkan warna dan bentuk pada si anak.
Dengan demikian perlahan-lahan kreativitas anak akan terbentuk dengan baik, ia akan lebih bisa mengungkapkan yang ia rasakan kepada orang lain dan berani untuk mencoba yang belum ia ketahui serta mempunyai keberanian untuk bertanya kepada orang.
Rasa aman dan bebas secara psikologis merupakan kondisi yang penting bagi tumbuhnya kreativitas. Anak-anak diterima apa adanya, dihargai keunikannya, anak akan merasa aman secara psikologis. Begitu pula anak yang diberikan kebebasan untuk mengekspresikan gagasannya. Keadaan bermain yang demikian berkaitan erat dengan upaya pengembangan kreativitas anak.
Bertumbuhnya kedewasaan si anak akan bisa membuat pola pikir anak semakin berkembang. Semakin dewasa anak akan mengenal bentuk game-game yang bukan lagi edukasi melainkan anak memilih memainkan game yang menantang seperti game online yang saat ini sedang digemari oleh para remaja.
Ekspresi dan Kreasi
Game online dimainkan dengan memanfaatkan media visual elektronik yang biasanya dalam frekuensi yang tinggi dapat menyebabkan radiasi pada mata, sehingga mata pun lelah dan biasanya diiringi dengan sakit kepala.
Game online juga dapat menghasilkan uang tambahan yaitu dengan menukarkan mata uang di game online dengan bentuk rupiah atau bisa juga dengan menjual karakter game online kepada orang lain. Bila sudah “dewa”, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Secara psikologi anak, mereka bisa kecanduan dengan bermain game online jika tidak dibatasi oleh kegiatan-kegiatan yang bernilai positif. Kelihaianya dalam memainkan game akan membawa dia semakin asyik dengan dunia gamenya. Mungkin para orang tua juga bisa mengarahkan anak untuk mencoba membuat game itu sendiri.
Dengan melihat dari segi kondisi membuat game akan bisa mengembangkan daya pikir yang lebih kreatif, anak akan bisa lebih mengespresikan bentuk permainan apa yang dia inginkan. Dengan hobby yang dimiliki anak yang dulu hanya bisa memainkan game menjadi dapat membuat game.
Dengan demikian sebaiknya orang tua jangan melarang si anak untuk berhenti bermain game. Bermain game adalah hal yang menyenangkan untuk dimainkan untuk ekspresi dan kreasinya. Bermain dalam bentuk apapun, baik aktif maupun pasif, dapat menunjang kreativitas anak dalam berbagai tingkat.
Di sini peran orang tua dan guru pembimbing dapat menjadi fasilitator pengembangan kreativitas anak agar dapat bermain dengan cara dan alat yang tepat sesuai dengan bakat, minat, perkembangan, dan kebutuhan anak. (Melinda Safitri, penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, mahasiswa program Game Technology Unika Soegijapranata).
Dimuat di Rubrik Konek, Suara Merdeka 19 November 2012
Berbagai hal yang terkait dengan budaya Korea banyak menjamur di Indonesia. Terbukti dari banyaknya drama-drama Korea yang tayang di Indonesia ataupun cara berpakaian yang mirip dengan gaya remaja Korea. Di Korea Selatan ada sejenis demam game berbasis Android yang begitu digandrungi oleh masyarakatnya akhir-akhir ini.
Game tersebut bernama Anipang. Game ini bisa dimainkan dengan smartphone Android, BlackBerry, ataupun IPhone. Game puzzle yang mirip dengan Bejeweled ini begitu mudah untuk dimainkan oleh semua kalangan, karena hanya mencocokkan tiga atau lebih gambar dalam satu baris, baik horisontal maupun vertikal, untuk mendapatkan poin tertinggi. Anipang didistribusikan oleh Kakao Talk, sejenis aplikasi messenger Android. Jika ingin memainkan Anipang, sebelumnya kita harus memiliki Kakao Talk.
Kakao Talk merupakan instan messenger free yang mirip dengan WhatsApp. Kita dengan bebas melakukan chat, SMS, video messeging, sound messeging, group chat, dan masih banyak lagi keunggulan lainnya. Cara menggunakan Kakao Talk mirip dengan WhatsApp, saat pertama kali menggunakan Anda harus memasukkan nomor ponsel, setelah itu kontak dalam Kakao Talk akan secara otomatis menambahkan kontak lain yang ada dalam handphone.
Jika tidak memiliki nomor handphone pengguna Kakao Talk, kita bisa mencari lewat ID search. Kakao Talk hanya bisa digunakan jika memiliki koneksi internet, seperti 3G, HSDPA, EDGE, GPRS, ataupun WiFi. Kakao Talk tersedia dalam 12 bahasa dan penggunanya sudah melampaui lebih dari 42 juta orang. Kakao Talk ini bisa diunduh secara free dari Android Market, BlackBerry Appworld, Samsung Apps, maupun App Store Apple.
Top Grossing
Anipang pertama kali didistribusikan pada tanggal 30 Juli 2012, aplikasi game online ini menjadi aplikasi top grossing dan nomor satu pada aplikasi gratis teratas di Google permainan Korea. Sebelumnya aplikasi ini sudah pernah ada di Cyworld pada tahun 2010. Cyworld mirip dengan blogger, hanya Cyworld ini dikhususkan untuk masyarakat Korea.
Anipang begitu digemari oleh masyarakat Korea Selatan, mereka berlomba untuk mendapatkan poin tetinggi di antara teman-teman sesama pengguna Kakao Talk. Bahkan artis Korea Selatan juga ikut berlomba untuk dapat memecahkan rekor tertinggi, sampai-sampai lomba tersebut ditayangkan pada stasiun televisi setempat.
Sebenarnya bermain Anipang cukup mudah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, game ini seperti puzzle, ada enam gambar binatang. Kita hanya mencocokkan tiga atau lebih gambar binatang dalam satu baris selama 60 detik atau 1 menit. Di sana akan terbapat combo meter, untuk mengetahui seberapa besar combo yang akan didapatkan.
Jika combo meter terisi penuh, kita akan mendapatkan sebuah bom yang akan menghancurkan baris vertikal dan horisontal. Untuk dapat meraih poin tertinggi, kita harus mendapatkan nilai combo terbesar. Setiap memainkan game ini, kita membutukan sebuah heart atau hati.
Ajak Teman
Ketika kita pertama kali memulai Anipang, kita memiliki lima heart. Untuk mendapatkan kembali heart untuk bermain Anipang, kita bisa memperolehnya melalui kiriman heart dari teman Kakao Talk, mengajak teman untuk bergabung, atau menunggu selama delapan menit untuk mendapatkan heart secara otomatis.
Anipang hanya bisa dimainkan saat ada koneksi internet. Karena poin akan secara otomatis diurutkan dengan pemain lain dari kontak Kakao. Jadi jika ingin bermain Anipang, kita bisa mengajak teman kita untuk ikut bergabung dan bersaing mendapatkan poin tertinggi. Konon, poin tertinggi saat ini adalah 92.000.
Selain Anipang yang bergambar binatang, ada juga kerabat dekatnya Candypang. Cara bermain Candypang mirip dengan Anipang, tetapi Candypang ini bergambar pemen persegi. Gambarnya yang menarik ini mungkin nantinya dapat merebut hati semua orang untuk memainkannya.
Yang perlu diperhatikan, kita akan dibuat penasaran untuk mendapatkan poin tertinggi dan memecahkan rekor. So, jangan sampai game ini membuat kita lupa waktu dan melupakan pekerjaan kita. (Vania Wahyu Febriani, penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud, mahasiswa program Game Technology Unika Soegijapranata)
Kedaulatan Rakyat, 24 Oktober 2012
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya dapat tumbuh berkembang menjadi seorang anak yang cerdas dan aktif, untuk itu kita harus merangsang saraf motorik anak agar dapat melatih kreatifitas pada anak, namun setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, tergantung dari faktor genetiknya. Akan tetapi seiring pertumbuhannya, faktor nutrisi dan lingkungan akan lebih mendominasi dari pada faktor genetik, seperti yang dipaparkan oleh pakar tumbuh kembang anak, dr Soedjatmiko Sp AA yang menyebutkan bahwa ada tiga faktor utama tumbuh kembang anak yakni nutrisi, stimulasi dan kasih sayang. Salah satu kunci utamanya adalah rangsangan atau stimulasi. Kecerdasan itu membutuhkan rangsangan, dan ketika masih anak-anak rangsangan yang paling baik yaitu bermain dan perhatian dari orang-orang yang berada disekitar si anak.
Ketika orang tua disibukkan dengan masalah tumbuh kembang anak yang mengharuskan mereka memberikan perhatian dan bimbingan bermain kepada si anak, membuat sebagian besar orang tua senantiasa memberikan segudang alat bermain yang dibelinya di toko mainan, akan tetapi karakter si anak yang mudah bosan dan selalu menginginkan mainan yang baru membuat sebagian besar orang tua mau tidak mau harus menuruti keinginan si kecil, agar si kecil mau bermain dan aktif kembali. Namun cara ini kurang efektif dan efisien, dikarenakan mainan yang dibeli hanya dipakai untuk beberapa kali saja.
Namun kini pengembangan game untuk anak merupakan suatu media yang dapat menjadi salah satu alternatif pilihan lain dalam memberikan suatu pembelajaran kepada anak, mainan yang hanya memakai benda 2 atau 3 dimensi membuat anak merasa bosan karena bertemu dan menggunakan media yang selalu sama. Hal ini membuat anak menjadi kurang berkembang.
Di zaman yang serba canggih ini banyak sekali peralatan elektronik yang semakin mudah untuk digunakan oleh manusia, bahkan anak kecil pun sudah mulai mahir dalam penggunakan peralatan elektronik seperti iPad, Laptop, Handphone, dan sebagainya. Kini para orang tua tidak perlu khawatir lagi, si anak akan jenuh atau bosan dengan mainannya, karena sekarang sudah mulai bermunculan game online maupun offline yang inovatif dan sangat mendidik, sehingga para orang tua dapat mengakses game tersebut untuk si kecil yang tentunya menarik dan sesuai dengan tahapan usia si anak, akan tetapi orang tua juga harus jeli dalam memilih permainan untuk si kecil, sesuaikan dengan usianya dan tetap awasi si kecil ketika bermain, meskipun permainan ini relatif aman.
Berikan game yang mengandung unsur audio dan visual yang menarik tentunya, karena anak cenderung suka memperhatikan dan kemudian menirukan apa yang dia dengar dan dia lihat, cara ini sangat efektif untuk stimulasi pendengaran, penglihatan, kinestetik dan motorik pada anak.
Game animasi untuk anak kini sudah mulai berkembang diberbagai kalangan penguna game. Zynga contohnya, salah satu perusahaan pendiri Game Edukasi ini merupakan perusahaan yang sudah menciptakan ribuan games dengan genre sosial. Perusahaan yang menciptakan sebuah permainan yang menjunjung tinggi tentang pendidikan, sehingga anak dapat bermain sambil belajar. Permainan yang diciptakan adalah permainan untuk segala umur, baik dari kalangan anak-anak sampai dewasa. Game juga bisa menumbuhkan cita-cita yang tinggi untuk anak, misalkan ketika si kecil ingin menjadi komandan militer, cukup dengan bermain "Empires and Allies" anak akan belajar bagaimana menciptakan pasukan dan pertahanan yang kuat dan sebagainya. Kalau si anak bercita-cita menjadi detektif misalnya, anak pun bisa bermain game "Hidden Chronicles" untuk dilatih mencari benda-benda tersembunyi, dan masih banyak lagi permainan untuk anak-anak yang kini mulai bermunculan baik offline maupun online.
Namun orang tua juga harus senantiasa memberikan pujian dan ketenangan jiwa pada si kecil, karena kemampuan motorik berkaitan erat dengan perkembangan fisik dan dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri pada anak. (Ida Nur Khasanah, penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, mahasiswa Game Technology Unika Soegijapranata)
Rubrik Opini - Majalah Gradasi, 6 November 2012
Seringkali karena game, apapun mungkin bisa dikorbankan. Mulai dari makan, tugas, bahkan bertemu dengan pacar bisa terabaikan karena sebuah game. Tapi saat ini yang menjadi bagian menarik adalah bukan memainkan sebuah game melainkan adalah bagaimana membuat sebuah game. Dengan perkembangan komputer yang mengalami revolusi yang sangat pesat maka membuat game bukanlah hal yang sulit.
Lalu apa hubungannya game dengan entrepreneur muda? Yang sama-sama kita ketahui, orang yang memiliki jiwa entrepreneur belum tentu suka dengan bermain games. Begitu juga sebaliknya, orang yang suka bermain games belum tentu punya jiwa entrepreneur. Apakah mungkin jika seseorang memiliki jiwa entrepreneur dan bisa menciptakan games dapat mendorong seseorang menjadi sukses?
Siapa saat ini yang tidak mengenal jenis permainan Angry Bird? Ratusan juta orang telah mengunduh aplikasi games tersebut dan USD 100 juta yang telah diraih oleh Ravio pada tahun lalu. Sampai dengan tahun ini games Angry Bird telah diunduh sejumlah 200 juta orang. Bisa dibayangkan berapa dolar pendapatan Ravio dari sebuah game. Dengan semakin canggihnya alat komunikasi yang ada, kita bisa dengan sangat mudah mengakses sebuah game yang kita inginkan dari sebuah ponsel, PC, Blackbery, Android, dan lain sebagainya.
Kesempatan besar sangat mungkin bisa dialami oleh programmer-programmer games pemula di Indonesia untuk bisa meraih kesuksesan seperti games Angry Bird. Sebetulnya tidak hanya games Angry Bird saja yang sukses tetapi ada beberapa games yang lain.
Zynga merupakan salah satu yang meraih kesuksesannya di dunia online dan sanggup meraih jutaan uang dolar. Karena Facebook, Zynga menjadi populer di kalangan pengguna jejaring social. Untuk saat ini, Zynga menjadi pengembang social games terbesar di Facebook dan setiap penggunanya dapat dengan mudah memainkan games Zynga melalui jejaring tersebut.
Apakah anak bangsa yang ada di Indonesia tidak bisa begitu? Tentu saja bisa, karena membuat game tidak perlu orang yang pintar, tidak perlu orang yang harus punya ijasah SMA atau sarjana, orang yang tidak mengenyam bangku sekolahpun mereka bisa mencoba membuat sebuah game asalkan ada semangat untuk mencoba. Apalagi anak-anak bangsa telah terbukti cerdas dan memiliki daya juang tinggi. Banyak juga game-game yang telah dibuat oleh anak Indonesia tapi dipasarkan oleh negara lain. Tentunya jika ada kemauan, kita juga mampu untuk membuat game sendiri dan dipasarkan sendiri.
Dunia maya atau online saat ini sedang di gemari orang-orang di dunia, dengan sangat mudah apapun bisa diperoleh di Internet, dari mulai baju yang kita inginkan, sepatu, emas, dan lainnya bisa kita beli dengan online tanpa perlu kita kunjungi fisik tokonya. Lalu pertanyaanya apakah game bisa di dagangkan melalui online? Tentu bisa, cobalah membuat game dan upload kan ke internet kasih penawaran harga yang rendah untuk sekali download. Jika game Anda menarik maka akan banyak orang yang mengunduhnya dan tinggal anda kalikan saja berapa kali rupiah untuki satu kali download. Dengan hobi yang semula suka memainkan game dan menghabiskan uang jajan, kini mencoba peluang beralih menjadi pembuat game dan menghasilkan uang, indah bukan?
Game bisa kita jadikan bisnis yang menarik, dalam sebuah bisnis juga perlu dilatih dan ditelateni. Gagal bukan berarti kalah melainkan gagal merupakan sukses karena dari kegagalan itulah, kesuksesan akan dapat diraih. Perlahan-lahan Anda akan membenarkan diri Anda di hadapan pacar. Sama halnya perlahan-lahan anda belajar dari kesalahan berbisnis, dengan komitmen, cinta itu akan diraih. Tidak ada orang yang bisa menutup sebuah kesempatan untuk sukses dan tidak ada orang yang menutup seseorang untuk tidak memiliki cinta. Tidak hanya tekun dan komitmen tetapi inovasi juga berperan penting yaitu sadar akan pesaing kita serta pengembangan SDM.
Lalu sama halnya dengan orang yang anda taksir, dari anda merayunya, mengajak makan si dia, nonton bareng, ngantar jemput dia, setiap hari anda lakukan untuk bisa mendapatkannya. Bermain game juga demikian dari anda yang tidak bisa memainkanya dengan berlatih setiap hari anda menjadi bisa bahkan bisa dibilang jika sehari saja anda tidak bermain game maka tangan anda gatal walaupun memang tidak kebanyakan orang yang demikian tapi hampir beberapa orang seperti itu. Maka untuk kali ini anda harus mau sedikit saja menyisahkan waktu anda untuk berlatih membuat game. Karena disitulah anda baru mengenal game awal hingga akhir game tersebut .
Sedangkan Kunci dari anda mendekati seseorang yang anda taksir adalah anda ingin menjadikannya sebagai kekasih, bagaimana sih cara untuk bisa menaklukannya? Setelah anda bisa dan hafal karakter dia serta tau cara mendekatinya, anda juga pasti ingin tahu bagaimana cara membuat si dia bisa tau kalau anda suka denganya layaknya bagaimana cara anda bisa membuat game dari awal hingga terbentuknya game dan bisa dimainkan dengan baik.
Pembuat Game saat ini bisa menjadi salah satu entrepreneur yang memiliki peluang cukup baik dikembangkan untuk kalangan pemuda saat ini. Bahkan orang-orang di balik pembuatan game di dominasi oleh anak-anak muda, mereka sukses dengan berbagai game yang mereka buat. Lalu apakah remaja seperti kita bisa menjadi programmer game seperti mereka? Secara pribadi saya menjawab ya, karena ada beberapa perguruan tinggi yang membuka program Game Technology.
Di sana diajarkan bagaimana cara membuat game dan belajar mengenai banyak hal mengenai Game Technology. Setelah itu, Anda akan terstimulasi untuk membuat game sendiri dengan imajinasi dan mengembangkan kewirausahaan yang bisa membantu kondisi finansial meningkat secara perlahan. Bagi mahasiswa yang tidak kuliah di Game Technology sebetulnya juga bisa mengembangkan talentanya dalam pembuatan game dengan sering berlatih, mencari bahan di internet, dan berdiskusi dengan mereka yang mempelajari bidang tersebut. (Melinda Safitri, penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, mahasiswa program Game Technology Unika Soegijapranata)
Suara Merdeka – Wacana Lokal 10 November 2012
Masyarakat hampir selalu mengaitkan game dengan aktivitas ''menghabiskan'' waktu demi mendapatkan kesenangan atau semata-mata hiburan an sich melalui media audio visual. Saat ini permainan itu sudah menjadi hal yang umum bagi masyarakat yang melek komputer.
Bahkan yang meminati pun bukan hanya anak kecil dan remaja melainkan juga orang dewasa, termasuk orang tua: pria dan wanita. Kita bisa melihat dari kemerebakan tempat game online di Semarang dan sejumlah kota di Jateng.
Beberapa pihak melihat peluang internet, termasuk game, untuk kepentingan politik. Dalam Pilgub DKI Jakarta 2012, kemenangan Jokowi-Ahok juga tidak terlepas dari peran tim sukses yang menyosialisasikan visi misi dan program jago mereka melalui internet.
Termasuk membuat grup dan fanpage di Facebook, guna mendongkrak kepopuleran calon itu. Bahkan ada simpatisan membuat game aplikasi untuk mendukung Jokowi. Game yang mirip ''Angry Bird'' itu mereka namai ''Selamatkan Jakarta'', dan waktu itu bisa dimainkan secara gratis di beberapa situs internet.
Permainan tersebut menceritakan cara Jokowi mengatasi 4 problem utama yang dihadapi Provinsi DKI Jakarta, yaitu korupsi, pengusaha hitam (pengusaha curang), premanisme, dan sampah.
Permainan itu mendapat sambutan positif dari pengguna internet, terutama warga Ibu Kota, yang waktu itu berkepentingan dengan program cagub. Sejak game tersebut diunggah pada 6 Agustus 2012, menurut situs sidomi.com, permainan tersebut dimainkan lebih dari 50 ribu kali oleh pengguna Facebook hanya dalam 5 hari setelah di-up load.
Penggunaan game sebagai media kampanye membuktikan bahwa sekarang kalangan politik pun melirik era digital. Hal itu tidak terlepas dari perkembangan sebagian masyarakat yang memanfaatkan dunia maya guna mendukung aktivitas mereka.
Developer game dan penyedia jasa komunikasi kebanjiran untung dengan kemerebakan game dan social network dalam kampanye. Para pelaku politik ikut mendapatkan keuntungan dalam kemudahan menarik perhatian dan simpati dari masyarakat.
Saat ini, pelaku politik, termasuk pengurus parpol di Jateng, perlu terlibat aktif dalam jejaring sosial dan game sebagai media komunikasi. Lewat keikutsertaan itu, game dapat menjadi media untuk menuangkan ide, gagasan, atau program dengan cara kreatif. Masyarakat, terutama yang melek internet, lebih mudah memahami kebijakan atau program yang ditawarkan.
Cara berpolitik melalui game merupakan salah satu alternatif jembatan penghubung antara pemerintah (bisa partai, politikus, atau cagub/ cabup/ calwalkot) dan masyarakat/ calon pemilih/ konstituen. Pola ini sekaligus menciptakan kehidupan politik kreatif dan inovatif. Masyarakat juga dapat menyampaikan aspirasi tanpa harus berdemonstrasi, apalagi bertindak anarkis.
Pilkada Jateng
Modus kemenangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 melalui internet sebenarnya bisa menginspirasi pesta demokrasi di Jateng. Terlebih tahun 2013 ada tiga pilkada, yang pelaksanaannya berbarengan pada 26 Mei, yakni Pilgub Jateng, serta Pilbup Kudus dan Temanggung.
Selain memanfaatkan jejaring sosial, cagub atau cabup dapat melibatkan developer game sebagai salah satu tim sukses. Mereka bisa membantu menyosialisasikan visi dan misi, serta program, minimal kepada masyarakat yang makin akrab dengan teknologi.
Cara ini mensyaratkan content permainan harus dibuat semenarik dan sekreatif mungkin agar mendapatkan perhatian maksimal dari masyarakat. Makin menarik dan makin kreatif format permainan itu, makin banyak anggota masyarakat yang bisa dijaring. Cara ini juga bisa mengurangi ''kegaduhan'' politik. Saatnya tim sukses cagub dan cabup di Jateng memanfaatkan internet untuk memopulerkan jago mereka. (10)
— Dhian Adi Putranto, mahasiswa Prodi Game Technology Unika Soegijapranata Semarang, penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud
(Suara Merdeka, rubrik Konek 23 September 2012)
Game merupakan kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari terutama di kalangan anak dan remaja. Sepertinya tidak ada anak dan remaja masa kini yang tak mengenal permainan berbasis komputer atau teknologi informasi ini.
Bahkan ada dari mereka mempunyai perasaan bahwa dunia tanpa game bagaikan makan sayur tanpa garam. Sehingga banyak sekali yang memainkan game untuk menghilangkan rasa bosan, sebagai sarana rekreasi, dan media untuk lebih mengenal banyak orang.
Selain itu, game tidak sekedar berfungsi sebagai permainan semata melainkan mempunyai kekuatan yang dapat membuat seseorang yang tadinya mengalami stress menjadi lebih segar. Tapi apa jadinya seandainya kita membicarakan game dan menghubungkannya dengan anak dan remaja? Yang akan timbul di benak orang dewasa mungkin beberapa hal negatif seperti kenakalan, kemalasan, dan segala hal lain yang pastinya dapat merusak mental seorang anak.
Padahal jika kita telusuri lebih dalam, banyak sekali manfaat game bagi perkembangan mental seorang anak. Diantaranya menjadikan imajinasi seorang anak terutama pada usia dini menjadi lebih kreatif diantara anak seusianya. Kenapa dapat menjadikan seorang anak menjadi lebih kreatif? Ketika seorang anak memainkan sebuah game, maka daya pikirnya akan bekerja untuk memecahkan masalah di dalam permainan tersebut, sehingga muncul ide-ide kreatif dalam diri anak tersebut.
Media Pembelajaran
Game juga dapat menjadi suatu media pembelajaran bagi seorang anak karena kebanyakan game menggunakan bahasa Inggris dalam pengoperasiannya dan mengandung soal-soal yang membutuhkan perhitungan di dalamnya sehingga baik sekali bagi perkembangan otak anak khusunya usia dini. Selain itu melalui game seorang anak dapat dilatih menjadi seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dalam hal kreatifitas, respon otak yang baik dalam menghadapi suatu permasalahan dan juga memiliki intelligent yang tinggi .
Ada beberapa penelitian yang dapat mendukung pernyataan di atas. Seperti penelitian yang dilakukan oleh seorang Menteri Sekretariat Kabinet di Inggris yang benama Tom Watson menyebutkan bahwa dengan bermain game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran, konsentrasi, menjawab tantangan dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan mereka. Lalu yang kedua, menurut beberapa peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika Serikat yang melakukan penelitian mengenai dampak positif game. Menurut mereka, Anak yang bermain video game akan mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan pemecahan masalah.
Pendapat yang ketiga berasal dari Mark Griffiths, seorang profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan bahwa dengan bermain game dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa perawatan, misalnya seperti kemoterapi yang dimana biasanya rasa sakit yang ditimbulkan ketika selesai kemoterapi akan begitu menyiksa dan dengan bermain game, rasa sakit akan berkurang yang diikuti dengan penurunan tensi darah. Bermain game juga baik untuk fisioterapi anak-anak khususnya yang mengalami cedera tangan.
Sisi Negatif
Selain sisi positif, game juga mempunyai sisi negatif yang dapat mempengaruhi mental seorang anak. Jadi game dapat diartikan juga sebagai obat yang mempunyai kegunaan untuk mengobati suatu penyakit tetapi juga memiliki dampak samping di dalamnya. Contoh yang sederhana seperti kecanduan berlebihan kepada game yang menyita perhatian sehingga seorang anak tidak dapat melanjutkan aktivitas utamanya, menimbulkan rasa gelisah apabila tidak bermain game, sehingga akhirnya menurunkan prestasi belajar di sekolah.
Selain itu game seperti Call of Duty atau Counter Strike yang mengandung unsur perang dapat membuat anak dan remaja mengalami peningkatan agresifititas yang mengarah pada kekerasan. Bila semua hal tersebut memburuk, maka tidak akan ada obat yang dapat menyembuhkannya. Oleh karena itu yang dapat kita lakukan hanya mencegah agar semua itu tidak terjadi. Caranya adalah dengan melakukan bimbingan terhadap anak ketika akan memainkan suatu permainan dan pembatasan jam bermain seorang anak ketika memainkan suatu permainan atau game.
Tetapi ada sedikit catatan bagi orang tua agar untuk jangan menutup akses seorang anak dalam bermain game khususnya di usia emasnya. Sebab dengan bermain game, seorang anak dapat menumbuhkan kreatifitas yang dimilikinya. Cukup dengan memberikannya pengaturan waktu dalam bermain dan bimbingan dari orang tua maka sisi positif game akan muncul di dalam dirinya.
Mengalihkan energi berlebihan dari sang anak yang semula pemain game menjadi pencipta game merupakan salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan. Kreatifitas dan waktunya dapat menghasilkan karya yang bernilai secara finansial dan bermanfaat bagi masyarakat penggunanya. (Veinta Sonrizky Mayo, penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud, mahasiswa semester 1 program Game Technology Unika Soegijapranata)
Kliping:
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Program Sistem Informasi (SI) dan Game Technology (S1) Fakultas Ilmu Komputer tahun 2018/2019 sudah dibuka. Bagi adik-adik yang berminat untuk bergabung dapat menghubungi sekolah masing-masing. Terima kasih.
Klik untuk ke halaman Informasi Mahasiswa Baru