Dimuat di Rubrik Konek, Suara Merdeka 19 November 2012
Berbagai hal yang terkait dengan budaya Korea banyak menjamur di Indonesia. Terbukti dari banyaknya drama-drama Korea yang tayang di Indonesia ataupun cara berpakaian yang mirip dengan gaya remaja Korea. Di Korea Selatan ada sejenis demam game berbasis Android yang begitu digandrungi oleh masyarakatnya akhir-akhir ini.
Game tersebut bernama Anipang. Game ini bisa dimainkan dengan smartphone Android, BlackBerry, ataupun IPhone. Game puzzle yang mirip dengan Bejeweled ini begitu mudah untuk dimainkan oleh semua kalangan, karena hanya mencocokkan tiga atau lebih gambar dalam satu baris, baik horisontal maupun vertikal, untuk mendapatkan poin tertinggi. Anipang didistribusikan oleh Kakao Talk, sejenis aplikasi messenger Android. Jika ingin memainkan Anipang, sebelumnya kita harus memiliki Kakao Talk.
Kakao Talk merupakan instan messenger free yang mirip dengan WhatsApp. Kita dengan bebas melakukan chat, SMS, video messeging, sound messeging, group chat, dan masih banyak lagi keunggulan lainnya. Cara menggunakan Kakao Talk mirip dengan WhatsApp, saat pertama kali menggunakan Anda harus memasukkan nomor ponsel, setelah itu kontak dalam Kakao Talk akan secara otomatis menambahkan kontak lain yang ada dalam handphone.
Jika tidak memiliki nomor handphone pengguna Kakao Talk, kita bisa mencari lewat ID search. Kakao Talk hanya bisa digunakan jika memiliki koneksi internet, seperti 3G, HSDPA, EDGE, GPRS, ataupun WiFi. Kakao Talk tersedia dalam 12 bahasa dan penggunanya sudah melampaui lebih dari 42 juta orang. Kakao Talk ini bisa diunduh secara free dari Android Market, BlackBerry Appworld, Samsung Apps, maupun App Store Apple.
Top Grossing
Anipang pertama kali didistribusikan pada tanggal 30 Juli 2012, aplikasi game online ini menjadi aplikasi top grossing dan nomor satu pada aplikasi gratis teratas di Google permainan Korea. Sebelumnya aplikasi ini sudah pernah ada di Cyworld pada tahun 2010. Cyworld mirip dengan blogger, hanya Cyworld ini dikhususkan untuk masyarakat Korea.
Anipang begitu digemari oleh masyarakat Korea Selatan, mereka berlomba untuk mendapatkan poin tetinggi di antara teman-teman sesama pengguna Kakao Talk. Bahkan artis Korea Selatan juga ikut berlomba untuk dapat memecahkan rekor tertinggi, sampai-sampai lomba tersebut ditayangkan pada stasiun televisi setempat.
Sebenarnya bermain Anipang cukup mudah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, game ini seperti puzzle, ada enam gambar binatang. Kita hanya mencocokkan tiga atau lebih gambar binatang dalam satu baris selama 60 detik atau 1 menit. Di sana akan terbapat combo meter, untuk mengetahui seberapa besar combo yang akan didapatkan.
Jika combo meter terisi penuh, kita akan mendapatkan sebuah bom yang akan menghancurkan baris vertikal dan horisontal. Untuk dapat meraih poin tertinggi, kita harus mendapatkan nilai combo terbesar. Setiap memainkan game ini, kita membutukan sebuah heart atau hati.
Ajak Teman
Ketika kita pertama kali memulai Anipang, kita memiliki lima heart. Untuk mendapatkan kembali heart untuk bermain Anipang, kita bisa memperolehnya melalui kiriman heart dari teman Kakao Talk, mengajak teman untuk bergabung, atau menunggu selama delapan menit untuk mendapatkan heart secara otomatis.
Anipang hanya bisa dimainkan saat ada koneksi internet. Karena poin akan secara otomatis diurutkan dengan pemain lain dari kontak Kakao. Jadi jika ingin bermain Anipang, kita bisa mengajak teman kita untuk ikut bergabung dan bersaing mendapatkan poin tertinggi. Konon, poin tertinggi saat ini adalah 92.000.
Selain Anipang yang bergambar binatang, ada juga kerabat dekatnya Candypang. Cara bermain Candypang mirip dengan Anipang, tetapi Candypang ini bergambar pemen persegi. Gambarnya yang menarik ini mungkin nantinya dapat merebut hati semua orang untuk memainkannya.
Yang perlu diperhatikan, kita akan dibuat penasaran untuk mendapatkan poin tertinggi dan memecahkan rekor. So, jangan sampai game ini membuat kita lupa waktu dan melupakan pekerjaan kita. (Vania Wahyu Febriani, penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud, mahasiswa program Game Technology Unika Soegijapranata)