Thursday, November 8, 2012

Komunitas Game Club, Angkat Latar Sejarah Semarang

Suara Merdeka 7 November, Komunitas Game Club Unika Soegijapranata Sumber: Suara Merdeka, 7 November 2012

BOSAN dengan permainan komputer begitu-begitu saja, Komunitas Game Club mencoba sesuatu yang lain. Salah satunya, mereka memasukkan latar sejarah Semarang. Karena itu, baru-baru ini lahir permainan Pertempuran Lima Hari di Semarang.

Secara umum, permainan itu memang masih seperti permainan perang yang selama ini ada. Alurnya, seorang pemain harus mengalahkan musuh. Yang bertindak sebagai lakon tentu orang Indonesia, sedangkan lawannya adalah tentara Jepang. Walau masih sederhana, permainan tersebut cukup memikat, karena telah menghadirkan latar Semarang.

Salah satu pembuat permainan itu, Veinte mengungkapkan, inisiatif untuk membuat game tersebut bermula dari keinginan untuk mengangkat sejarah lokal, terutama Semarang.

“Saya dan teman-teman merasa mengapa tidak sejarah negeri ini diangkat dalam permainan. Sepertinya bakal lebih seru dan sekaligus membantu untuk sedikitnya memahami sejarah,” jelasnya saat ditemui di Kampus Unika Soegijapranata, Senin (5/11).

Veinte merupakan pimpinan kelompok beranggotakan lima orang, yakni Irse, Wahyu, Awenes, Leocadia, dan Putri. Mereka merupakan anggota Komunitas Game Club yang lahir di kampus tersebut. Ketua kelompok lain, Dhian Adi mengatakan, komunitas itu lahir Agustus lalu. Mereka merupakan mahasiswa program S-1 Game Technology, Fakultas Ilmu Komputer, Unika Soegijapranata.

Komunitas tersebut secara keseluruhan memiliki enam kelompok yang masing-masing beranggotakan 6-7 orang. Kelompok yang disebut sebagai entrepreneur cell itu masing-masing memiliki mentor yang merupakan dosen di sana, yakni Dr Ridwan Sanjaya, Yulianto Tejo, Bernardinus Harnadi, Erdhi Widyarto, Hendra Prasetya, dan Brenda Chandrawati.

Bersama ketua kelompok yang lain yakni Nathasia, Yoshua, Adit Rama, dan Reno Adi, mereka menyatakan sering bertemu, terutama setiap Selasa setelah makan siang. Selain itu, waktu-waktu kosong di tengah perkuliahan atau setelah kuliah terakhir pada hari tertentu juga kerap dimanfaatkan untuk diskusi atau sekadar berbincang ringan.

“Saat ini masing-masing kelompok sudah membuat permainan sendiri. Jadi ada enam game telah dirilis yakni Adventure in the Search of Gold, Pertempuran Lima Hari di Semarang, The Another World Treasure, Dazed Zone, Hanger: Middle of Nowhere, dan Mission for Gold. Semuanya dapat diunduh secara gratis melalui www. GameTechnology.info,” tambah Natashia.

Dijual

Untuk pengguna internet yang memiliki keterbatasan dalam koneksi internet, mereka juga menyediakan dalam bentuk keping DVD. Untuk sementara ini, mereka membagikan produknya secara gratis.

Selanjutnya, sesuai dengan prinsip entrepreneurship yang dianut, mereka juga berniat untuk menjual program permainan itu, sehingga bisa mendapat pemasukan. Dalam program selanjutnya, akan diluncurkan produk generasi kedua bergenre game sejarah.

Dr Ridwan Sanjaya memberi apresiasi pada inisiatif para mahasiswa tersebut. Game Pertempuran Lima Hari di Semarang, menurutnya, bukan semata-mata untuk hiburan dan ketangkasan, melainkan juga dapat menjadi sarana pembelajaran bagi pemainnya untuk memahami peristiwa 67 tahun lalu, tanpa harus mengikuti mata pelajaran atau kuliah konvensional.

“Tentunya agar tidak menyesatkan dalam mempelajari sejarah sebenarnya, survei lokasi, dan studi literatur mengenai sejarah pertempuran harus dilakukan. Selain menjadikan permainan ini terasa lebih hidup, juga membuat pemain serasa berada pada situasi perjuangan masa itu,” tandasnya. (Adhitia Armitrianto-75)

Berita Lain:
- Jawa Pos Radar Semarang: Ketika Komunitas GameTech Unika Sambut Hari Pahlawan
- Warta Jateng: Luncurkan Enam Game dalam Satu Tahun

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...